Bhkan sebuah penelitian terbaru menyatakan menonton TV rata-rata
6 (enam) jam setiap harinya dapat memperpendek kehidupan Anda lima
tahun. Penelitian yang dipimpin roleh Dr. J. Lennert Veerman dari
University of Queensland ini mengklaim, menonton TV merupakan suatu gaya hidup
sedentari yang berdampak buruk bagi kesehatan, seperti halnya merokok dan
obesitas. Selain itu, dengan terus menonton TV orang akan cenderung tidak aktif
dan mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Temuan ini juga menunjukkan, kebiasaan berlama-lama menonton
televisi sebanding dengan faktor risiko yang ditimbulkan akibat merokok.
Penelitian menunjukkan bahwa satu batang rokok bisa memotong kehidupan
seseorang sebesar 11 menit, setara dengan setengah jam menonton TV. Dalam
sebuah artikel British Journal of Sports Medicine, Dr J Lennert Veerman
dan koleganya melihat hasil survei terhadap 11.247 warga Australia yang diambil
pada tahun 1999-2000. Mereka ditanya tentang waktu yang dihabiskan menonton
televisi, dan angka kematian secara nasional.
Menonton TV adalah perilaku yang menempati bagian signifikan
dari waktu luang orang dewasa, maka efeknya signifikan bagi kesehatan penduduk
secara keseluruhan. Bahkan data lain menunjukkan, selain obesitas,
perilaku sedentari seperti keranjingan nonton TV juga terkait dengan timbulnya
penyakit lainnya seperti, tingginya kadar emak jahat dalam darah, risiko
penyakit jantung, serta lebih mungkin untuk mengonsumsi makanan seperti
misalnya junk
food.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar